Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
Pemkab Bantul kumpulkan pengelola SPPG untuk evaluasi MBG
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-18 05:39:22【Sehat】485 orang sudah membaca
PerkenalanBupati Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Abdul Halim Muslih disela menjalankan tugas di Bantul. AN

Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, segera mengumpulkan para pengelola Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di daerah tersebut untuk melakukan evaluasi pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) bagi anak sekolah.
Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, di Bantul, Selasa, mengangakan langkah mengumpulkan para pengelola SPPG MBG tersebut salah satunya menindaklanjuti adanya laporan keracunan makanan yang dialami siswa yang diduga setelah menyantap makanan MBG di wilayah Kecamatan Jetis.
"Masalah Makan Bergizi Gratis ini harus terus kita evaluasi, kita pantau kita cari apa penyebab sesungguhnya, maka kita akan rapat tentang Program MBG dengan mengundang semua penanggung jawab SPPG," katanya.
Bupati menargetkan dalam waktu dekat atau dalam minggu ini dapat mengundang para pengelola SPPG di Bantul, mengenai masalah atau kendala yang dihadapi termasuk mencari solusi bila ada persoalan dalam menjalankan proyek nasional tersebut.
Baca juga: BGN perkuat pelaksanaan program MBG di Kabupaten Bantul
"Para penanggung jawab SPPG yang ada di Bantul coba kita tanya satu per satu apa problemnya, apa masalahnya, kok masih saja terjadi laporan itu (keracunan)," katanya.
Menurut dia, laporan keracunan makanan yang dialami siswa diduga usai menyantap MBG memang bukan gambaran semua SPPG, melainkan hanya beberapa peristiwa, dan bukan representasi dari semuanya.
"Ini kecelakaan, tapi bagaimanapun karena ini menyangkut kesehatan anak-anak kita, pastilah harus kita cari solusinya, kita temukan penyebabnya apa kok masih saja terjadi keracunan seperti ini," katanya.
Sementara itu, terkait dengan laporan ratusan siswa di salah satu SMA negeri di Jetis yang diduga keracunan makanan pada Jumat (31/10), Bupati mengangakan sudah dilakukan asesmen oleh pihak terkait, dan ngak ada yang perlu menjalani rawat inap.
Baca juga: Bantul awasi pemberian MBG di sekolah meski bukan kewenangan daerah
"Sudah diasesmen dan Alhamdulillah ngak ada yang perlu dirawat inap, artinya mereka yang masih muda tentu imunitas masih kuat, tapi kan kita harus mengantisipasi lebih jauh, jangan sampai ada keracunan lagi," katanya.
Suka(6757)
Artikel Terkait
- Kuliner khas mancanegara pikat pengunjung di ajang CIIE kedelapan
- Prabowo: Penerima MBG 35,4 juta orang, hampir 7 kali populasi Singapura
- Membaca arah masa depan Koperasi Desa Merah Putih
- Hindari keracunan, kapolri instruksikan pengawasan MBG diperketat
- Singapura tarik produk kismis usai ditemukan alergen
- 84 ribu siswa di Tangsel terima manfaat program MBG
- Pertamina boyong 45 UMKM binaan unggulan dalam ajang TEI 2025
- Wamenaker sebut Magang Nasional sarana siapkan tenaga kerja terampil
- BSI target nilai bisnis emas mencapai Rp100 triliun pada 2030
- Pimpinan Komisi X usul bentuk dapur sekolah MBG di daerah 3T
Resep Populer
Rekomendasi

Unsri lakukan diseminasi teknologi pengemasan produk olahan ikan

KA Batara Kresna: Wisata Rel yang Semakin Diminati, Tumbuh 47,42% Sepanjang 2025

Pemkab Sigi hibahkan aset ke polres sebagai dapur SPPG guna dukung MBG

BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja

PBB tingkatkan dukungan bagi pengungsi di Darfur Utara, Sudan

BGN sebut MBG telah serap satu juta tenaga kerja

Survei Indostrategi setahun Prabowo ungkap PKG dapat skor tertinggi

Kemenpar hadirkan tur gastronomi di Pameran Pangan Nusa 2025